Selasa, 05 November 2024

RESENSI SEWU DINO SIMPLEMAN

Judul : sewu dino
Penulis : Simpleman
Penerbit : Bukune
Cetakan : 1, Desember 2019
Tebal : 223 halaman
Peresensi : Elok mayangsari
Menceritakan awal mula keluarga atmojo diserang santet oleh pesaingnya. Keluarga  yang terkenal dengan kekayaan, kehormatan, kewibawaan harus dihadapkan dengan tragedi ilmu hitam yang tidak main-main. Santet sewu dino yang di kirim kuncoro menyebabkan della, cucu karso atmojo membunuh dengan sadis semua keluarga besar atmojo. Yah della hanyalah perantara yang digunakan untuk balas dendam. Tinggalah karso atmojon dibantu tamin, abdi dalem, yang harus mengurus, menjaga della agar bisa segera keluar dari santet sewu dino. Santet ini membuat della bagai orang yang koma, ditidurkan dalam keranda, perut membesar seperti orang hamil, badan penuh koreng membusuk dengan jiwa yang dikuasai sengarturih yakni ratu alas kolojiwo dan pada hari ke seribu (sewu) berada pada titik puncak karena sengarturih kedatangan pasangan nya yakni bonorogo, abdi angkoro nyowo. 
Sri, dini, erna adalah orang yang wetonnya jumat kliwon sehingga dipilih oleh karso untuk menjaga della karena hanya pemilik weton yang sama dengan kuncoro yang dapat menahan kekuatan santet itu. Mereka ber tiga menggadaikan nyawa karena tergiur oleh gaji yang akan diberikan. Mereka melewati hari dengan selalu dihimpit rasa takut, apalagi ternyata erna adalah pengkhianat, ia membangunkan sengarturih yang hampir membuat sri terbunuh. Namun ernapun akhirnya habis ditangan sri, dan itu membuat penyesalan dalam dirinya. Ternyata masih ada misi lain untuk dini dan sri, pada hari keseribu mereka diharuskan menyelamatkan jiwa della yang disekap oleh kuncoro. Sri bertarung antara hidup dan mati demi mengakhiri perjanjian penggadaian nyawanya yah ia tak memiliki jalan lain kecuali ikut masuk dalam permainan mematikan ini. 
Persaudaraan trah pitu yang awalnya merupakan tujuh darah yang diikat dalam satu persaudaraan pada akhirnya darah yang kental perlahan memudar karena dendam dan salah satu dari mereka akan binasa. 

Minggu, 06 Oktober 2024

RESENSI BUKU GENDING PENCABUT NYAWA

Judul : Gending Pencabut Nyawa 
Penulis : Diosetta
Penerbit : Gagasmedia
Cetakan : 1, 2022
Tebal : 157 halaman
Peresensi : Elok mayangsari
Desa windualit adalah desa terpencil di daerah gunung merapi. Desa ini jauh dari kata modern, namun pemandangan gunung merapi selalu setia menemani. Dibalik kesederhanaannya ada sebuah kejadian menakutkan yang terjadi pada bulan purnama. Berawal dari pengusiran Laksmi yang mengaku dihamili oleh Aswangga salah satu orang terpandang di desa itu. Laksmi di buang di hutan terlarang yang ada di perbatasan desa dan entah bagaimana nasibnya. Sampai pada saat bulan purnama terdengar suara gamelan tanpa henti sepanjang malam yang ternyata berasal dari hutan terlarang, yakni Alas Mayit. Dan saat malam mencapai puncaknya, terdengar suara lengkingan dari rumah Aswangga, anak laki-laki nya keluar dari rumah dan menari kesetanan mengikuti alunan musik gamelan sambil tertawa seperti orang gila lalu memutar kepalanya ke belakang hingga lehernya patah sambil berlari menuju hutan Alas Mayit dan hilang dalam gelap. Keesokan paginya anak Aswangga ditemukan tergeletak di mulut hutan dengan tubuh yang mengenaskan, yakni kepala, tangan, kaki terpisah dari tubuhnya. Hal ini terjadi setiap bulan purnama dan banyak warga yang terlena ikut menjadi korban gamelan Alas Mayit.
Adalah Danan, Cahyo dan Pak Sardi yang tak lain adalah ayah Sekar berusaha membantu membebaskan kutukan Desa Windualit dengan cara memasuki hutan terlarang untuk menemukan tabuh waringin. Mereka dibantu oleh Eyang Wirdapa memasuki kerajaan iblis yang sangat mencekam. Pertarungan tak dapat dihentikan, kekuatan iblis sangat besar dan aura hitam menyebar ke seluruh Alas Mayit.
Ceritanya ringan, seru, tegang. Apalagi pas peperangan dengan iblis, saling adu kekuatan kasat mata. Dan kemunculan sosok Laksmi yang menghasut Danan agar mau mengikuti dirinya menjadi penambah keseruan dan ketegangan cerita ini.

Selasa, 17 September 2024

THE MINDS OF BILLY MILLIGAN

Judul Asli : The Minds Of Billy Milligan
Judul Terjemahan : 24 Wajah Billy
Pengarang : Daniel Keyes
Penerbit : Qanita
Tebal : 700 halaman
Cetakan : 5, Bandung 2006
ISBN : 979-3269-37-5
Kategori : Non Fiksi
Genre : True Story, Psychology



BLURB

Dua puluh empat orang hidup dalam diri Billy Milligan
Kevin - otak sebuah perampokan toko obat;
Philip - penjahat kelas teri;
April - wanita dengan satu ambisi : membunuh ayah tiri Billy;
Adalana - lesbian kesepian dan haus cinta, "memakai" tubuh Billy dalam pemerkosaan yang menyebabkan Billy ditangkap;
David - anak lelaki 8 tahun, si "penanggung rasa nyeri";
Ragen - berbahasa Serbo - Kroasia;
dan Sang Guru.....

Mereka semua akan anda temukan dalam kisah nyata yang amat mengejutkan ini. Anda akan ditarik ke dalam pikiran lelaki muda yang tersiksa, beserta dunianya yang terpecah-belah dan menakutkan.

Tak punya kendali atas tindakan pribadi-pribadi dalam dirinya, Billy Milligan ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena penculikan dan pemerkosaan 3 wanita di kampus Ohio State University. Namun, kemudian, atas dasar alasan kegilaan, pengadilan membebaskannya.

Bagaimana pribadi terpecah seperti Billy bisa terlahir ?
Bagaimana dia menjalani kehidupan ? Bagaimana dia keluar dari penderitaannya ?

REVIEW
Mereka yang punya kendali atas orang lain, mungkin punya kuasa. Tetapi, hanya mereka yang mampu mengendalikan diri sendirilah yang memiliki kekuatan sebenarnya
(Lao Tzu)
Novel ini berkisah tentang seseorang yang bernama Billy Milligan yang menderita kepribadian ganda. Ia memiliki 24 kepribadian dalam dirinya yang tidak pernah ia ketahui dan rasakan. Trauma pada masa kecil menyebabkannya membuat sebuah benteng dalam dirinya yang akhirnya memunculkan kepribadian-kepribadian lainnya untuk menutupi rasa sakit yang di rasakannya. 
Tulisannya sangat rinci, detail disertai beberapa teori penjelasan tentang psikologi sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur yang dibawakan. Walaupun terdapat berbagai teori ilmiah namun dikemas dengan halus sehingga tidak pernah ingin berhenti untuk membacanya. 



RESENSI NOVEL THE MURDER OF KING TUT

Judul Asli : The Murder Of King Tut
Judul Terjemahan : Pembunuhan Raja Tut
Penulis : James Patterson & Martin Dugard
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Alih Bahasa : Julanda Tantani
Desain Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Tebal : 392 halaman
Ukuran : 20 cm
ISBN : 978-979-22-9713-3
Rating : ★★★★★



BLURB

Tutankhamun, si Raja bocah, terpaksa naik tahta pada usia sembilan tahun. Baru sembilan tahun memerintah, Raja Tut wafat tiba-tiba, namanya lenyap dari sejarah Mesir dan sampai pada hari ini kematiannya masih terselubung misteri.

Howard Carter berniat mengungkap jawaban atas misteri yang telah berumur tiga ribu tahun ini dan bertekad untuk menemukan makam tersembunyi sang Firaun. Dia memulai penelitiannya pada tahun 1907, namun menghadapi banyak halangan, sebelum akhirnya usahanya membawa hasil.

Berdasarkan bukti-bukti X-ray, arsip-arsip Carter, dan lain-lainnya, James Patterson dan Martin Dugard menyusun kisah tentang kehidupan dan kematian Raja Tut dalam sebuah novel yang penuh intrik dan pengkhianatan.

⏩⏪

Howard Carter seorang yang menaruh perhatian sangat besar terhadap ilmu Mesir Purbakala, dimana ia pada umur tiga belas tahun telah membantu ayahnya mengerjakan proyek pengecatan bagi Lord Amherst, seorang anggota parlemen yang menaruh minat tinggi pada benda-benda seni purbakala. Howard sangat menyukai tempat perpustakaan pribadi Lord Amherst, ruangan yang mempesona dan dipercantik dengan patung-patung raksasa yang diimport langsung dari padang gurun Mesir. Ia merasa menjelajah ke sekeliling dunia bila berada di tempat itu. Lord Amherst menyadari betapa Carter sangat tertarik dengan semua benda seni dan buku kuno yang ada di perpustakaannya sehingga ia dengan sangat senang membimbing Carter menjelaskan makna penting dari sejumlah buku dan benda langka koleksinya. Lord Amherst memberikan kunjungan tanpa batas padanya untuk dapat mempelajari semua ilmu Mesir purbakala dan mendukung Carter memperdalam ilmu tersebut.

Howard pada usia 17 tahun di tawari sebuah pekerjaan sebagai pembuat sketsa oleh Perky Newberry, seorang ahli purbakala Mesir. Tugaas Carter adalah membuat sketsa dari lukisan-lukisan yang ada  di dinding makam para Firaun. Carter pun menerima tawaran tersebut, tentunya di dukung pula oleh Lord Amherst yang telah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga.

Kembali ke masa silam, Amenhotep IV (atau yang kemudian disebut dengan Akhenaten) mempunyai seorang istri yang cantik bernama Nefertiti, dan dikaruniai tiga anak perempuan. Amenhotep menjadi Firaun menggantikan Ayahnya, yakni Amenhotep, pada usia 20 tahun, akan tetapi ia memiliki banyak kekurangan secara fisik sehingga banyak yang menganggapnya sebagai orang aneh. Selama pemerintahannya  Ia mengubah namanya menjadi Akhenaten dan mengubah pemujaan dewa hanya kepada dewa matahari yakni aten. Ia pun membangun kota baru di Amarna yakni di tengah-tengah kota Thebes dan Memphis. Ia bertindak sesuka hati, tidak mempedulikan lagi akan negara yang dipimpinnya sehingga rakyat pun menderita. Setiap hari ia hanya mendiami istana barunya, tidak mau lagi mengurus kota Thebes dan Memphis senhingga ke dua kota itu mengalami kemunduran yang pesat dan Mesir menjadi negara yang lemah.

Raja Tutankhamun atau Tut sendiri adalah anak dari Amenhotep IV dengan selir mudanya, yang bernama Kiya. Kiya adalah putri dari raja Mitannian yang dikirim ke Mesir oleh ayahnya sebagai hadiah perdamaian antara kedua negara. Namun Kiya meninggal ketika melahirkan Tut sehingga bayi laki-laki itu di asuh oleh Nefertiti, sang permaisuri. Tut kemungkinan besar yang akan menggantikan ayahnya kelak sebagai Firaun selanjutnya karena ia adalah anak laki-laki satu-satunya dari Amenhotep IV. 

Setelah Amenhotep IV wafat maka Ratu Nefertiti menggantikannya sebagai Firaun karena Tut masih berumur 6 tahun dan belum dapat menggantikan ayahnya menduduki tampuk pemerintahan. Setiap hari Tut di tempa, dibina, dididik untuk dapat menguasai berbagai macam hal, seperti keahlian memanah, mempelajari hieroglif, mempelajari mengendarai kereta perang dan masih banyak lagi. Dalam dirinya telah mempunyai keinginan untuk memimpin para pejuang Mesir di medan perang, ia sering membayangkan dirinya mengendarai kereta perang, dengan dua ekor kuda jantan yang gagah perkasa di hadapannya dan ribuan prajurit yang siap mematuhi perintahnya.

Setelah Nefertiti wafat maka Tut naik takhta menjadi Firaun, namun sebelum naik tahkta ia menikahi saudara tirinya yakni Akhesenpaaten karena seorang Firaun di takdirkan untuk menghasilkan keturunan yang murni berdarah biru, bukan setengah bangsawan seperinya. Sedangkan Akhesenpaaten adalah murni berdarah biru dan merupakan anak dari Nefertiti, yang berarti ia adalah saudara perempuan dari Tut walau beda ibu.

Semenjak Tut kehilangan anak pertamanya, ia menyibukkan diri untuk melampiaskan hasrat  berperangnya. Ia menjadi sering berpergian  untuk belajar ilmu perang dan tak begitu peduli lagi pada istrinya. Peperangan pertama yang dipimpinnya menemui kemenangan, sebagai bukti bahwa ia adalah seorang raja yang ksatria. Namun, hal ini tidaklah cukup bagi para pejabat yang tidak menyukai Tut sebagai raja karena ia hanyalah seorang anak dari selir yang tidak berdarah biru, sedangkan ratu sampai saat ini pun belum dapat memberikan keturunan sebagai peawaris tahta untuk melanjutkan kepemimpinan Mesir, lengkaplah sudah kesalahan Tut yang membuatnya semakin tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya.

Kondisi ini memicu adanya rencana penghianatan di dalam istana, terlebih setelah Tut diketemukan mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri. Hari demi hari kondisi Tut masih saja belum pulih, infeksinya semakin parah lalu akhirnya sang raja pun wafat. Namun tempat persemayaman untuk sang raja jauh berbeda dengan para Firaun sebelumnya, ia disemayamkan jauh di dalam perut bumi dengan bilik yang sederhana, kecil dan tidak banyak ditampilkan lukisan dinding mengenai dirinya. Dengan mangkatnya sang raja maka semakin panas pula intrik perebutan kekuasaan dalam istana bahkan sang ratu pun tidak dapat berbuat apa-apa. 

Kembali kemasa kini, Carter semakin ambisius untuk menemukan persemayaman Raja Tut karena namanya hanya tercantum sekali pada sebuah patung Mesir, misteri itulah yang ingin dia pecahkan. Ia yakin akan adanya sesuatu yang terjadi di masa itu yang membuat Raja Tut tidak terkenal layaknya Firaun-Firaun lainnya.

⏩⏪

Novel ini beralur maju mundur, menggabungkan fakta sejarah masa silam dengan masa kini. Nama Amenhotep perkasa, Nefertiti, Amenhotep IV, Akhesenpaaten adalah fakta sejarah Mesir dan Howar Carter juga bagian dari fakta seorang arkeolog yang menghabiskan waktunya untuk melakukan berbagai macam penggalian makam Firaun. Novel ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan cerita antara masa silam dengan masa penggalian Howard Carter saling melengkapi sehingga menjadi sebuah cerita yang menarik. 

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh penulis, ia berpendapat bahwa Tut dibunuh, namun sejarah mencatat bahwa Tut wafat karena infeksi pada kakinya akibat kecelakaan. Anehnya lagi makam Tut sangat sederhana untuk sebuah makam Firaun dan tempatnya terpencil, serta tidak terdapat makam istri yang mendampinginya. hal ini mungkin yang membuat penulis mengangkat cerita tentang raja bocah ini agar bisa memberikan informasi mengenai sejarah masa silam yang terjadi yang dikemas menjadi sebuah novel sejarah yang fantastis.

BLIND EYE

Judul Asli : Blind Eye
Judul Terjemahan : Blind Eye
Pengarang : James B. Stewart
Penerbit : Dastan Books
Tebal : 552 halaman
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN : 978-979-3972-18-3
Cetakan : 1, Jakarta 2007
Kategori : Non Fiksi
Genre : Thriller Psychology



BLURB

Seorang dokter Psikopat menjadi pembunuh berantai. Tiga puluh lima orang pasien tewas diracun. Sejumlah paramedis juga ikut menjadi korbannya. FBI menyatakan sang dokter bertanggung jawab atas enam puluh pembunuhan. Ia dijuluki sebagai Dokter Pencabut Nyawa...

Tiada yang percaya bahwa seorang dokter muda yang tampan bisa menjadi seorang pembunuh berantai. Di mana pun ia praktik, Dr. Michael Swango tampak seperti seorang dokter ideal. Hingga kemudian nyawa para pasiennya mulai melayang secara misterius. Namun anehnya, ia selalu bisa lolos dari tuduhan pembunuhan.

Saat tidak ada lagi rumah sakit di Amerika Serikat yang mau mempekerjakannya, Swango praktik di sebuah rumah sakit di Zimbabwe, Afrika. Korban pun kembali berjatuhan. Selama lima belas tahun bergelut dengan dunia kedokteran, Swango diyakini telah menghilangkan ratusan nyawa.

Michael Swango, dokter yang terobsesi dengan kematian yang sadis, adalah pembunuh berantai terkejam dan paling banyak memakan korban dalam sejarah Amerika. Inilah kisah petualangan mautnya.


REVIEW

Michael adalah anak ke dua dari tiga putera Muriel dan John Virgil Swango. Ia adalah seorang yang berprestasi, mulai dari pelajar teladan, prestasi di bidang musik hingga mendapatkan berbagai macam penghargaan. Karena minimnya pengetahuan tentang pendidikkan maka Michael memutuskan memasuki akademi militer seperti kebanyakan pemuda lain di daerahnya. Dalam pendidikkan militerpun ia selalu memperoleh nilai yang nyaris sempurna dan disinilah ia mulai mengagumi persenjataan, menunjukkan minat yang kuat terhadap foto-foto tabrakan mobil , yang kemudian perilakunya ini muali dianggap aneh oleh teman-temannya. Disini pulalah ia menaruh minat yang dalam untuk masuk ke dalam bidang kedokteran. 

Swango kemudian melanjutkan cita-citanya untuk menjadi dokter  dengan mengambil kuliah pra kedokteran di universitas lokal. Di perguruan tinggi ia menjadi mahasiswa terkenal, unggulan, dan selalu belajar mati-matian sehingga tidak ada waktu untuuk bersosialisasi. Ia menekuni ilmu bedah syaraf salah satu ilmu yang paling menarik minatnya dan tetap menghabiskan waktunya dengan belajar dan terus belajar. Namun ada keanehan dalam dirinya yang dirasakan oleh teman-teman sejawatnmya, Swango sangat tertarik pada pasien-pasien dengan kondisi terparah dan apabila ada salah satu pasiennya yang meninggal maka ia tidak menampakkan rasa empatinya, bahkan ia menganggap itu hanyalah kejadian biasa saja.

Swango kemudian melanjutkan sepak terjangnya di bidang kedokteran. Tapi banyak hal yang membuatnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini dikarenakan banyaknya pasien yang meninggal setelah ia masuk ke kamar pasien tersebut, padahal kondisi pasien sebelumnya dalam keadaan baik-baik saja. Namun hal ini tidak melibatkan hukum sehingga yang ada dia hanya di pindah tempat bertugas saja dan semakin banyak korban yang berjatuhan dan yang paling parah adalah pada saat ia bertugas di Afrika.

Novel ini sangat memukau, seorang dokter yang unggul, teladan, berbakat ternyata mempunyai sisi kejam yakni membunuh dengan kejam ratusan pasien. Bagaimana bisa tidak terdeteksi bahwa ada jiwa psikopat dalam kepribadiannya dan bisa langsung lolos menjadi dokter yang tugasnya seharusnya adalah menolong orang tapi kemudian beralih menjadi pembunuh. Novel ini sedikit agak membosankan karena narasi yang terlalu detail dan panjang tapi tidak menghilangkan isi dari cerita ini. Sangat recomended untuk pecinta psychology thriller.

TELL ME YOUR DREAMS

Judul Asli : Tell Me Your Dreams
Judul Terjemahan : Ceritakan Mimpi-Mimpimu
Pengarang : Sidney Sheldon
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 432 halaman
Cetakan : Jakarta 1999
ISBN : 979-655-284-1
Kategori : Fiksi
Genre :  Psychology



BLURB

Ada orang mengikutinya. Ia pernah membaca tentang penguntit, tapi mereka adanya di dunia lain, dunia yang penuh kekejaman. Ia tak punya bayangan siapa orangnya, siapa yang mungkin ingin mencelakainya. Ia berusaha sebisanya agar tidak panik, tetapi belakangan ini tidurnya dipenuhi mimpi-mimpi buruk mengerikan, dan setiap pagi ia terbangun merasa akan ada malapetaka menimpa.

Begitulah awal novel baru menegangkan Sidney Sheldon, Tell Me Your Dreams - Ceritakan mimpi-mimpimu. Tiga wanita cantik -Ashley, Toni dan Alette- dicurigai melakukan pembunuhan berantai yang amat brutal. Polisi menangkap salah satu diantara mereka. Penangkapan ini berlanjut dengan sidang pembunuhan paling ajaib sepanjang abad dan pembelaan yang didasarkan pada bukti medis yang aneh tapi autentik. Cerita bergulir dari London ke Roma ke Quebec ke San Francisco, dengan klimaks yang membuat pembaca terpana. Layak jika Sidney Sheldon digelari "jago cerita pembuat kejutan" dan para pembaca setianya menyatakan novel barunya ini sebagai novelnya yang paling inventif.

REVIEW
Buku  Sidney Sheldon ini adalah oleh-oleh dari Almarhumah mamahku yang dibelinya di Airport sewaktu akan pulang ke solo. Awal terima buku ini ga langsung di baca karena merasa ragu-ragu dan belum tahu benar tentang siapakah Sidney Sheldon, karena aku hanya tahu bukunya Agatha Cristie. Namun setelah mulai membaca ternyata novel ini bukanlah bercerita tentang romance melainkan tentang kepribadian ganda yang menjadi salah satu favoritku karena semua cerita yang berbau psikologi selalu menjadi favoritku. 
Ashley sang tokoh utama mempunyai 2 alter dalam dirinya yang sifat, karakter, hobi sangat jauh berbeda dari dirinya sendiri. Alter ini tidak saling mengenal satu sama lain, mereka hanya saling menunggu untuk tampil menjadi tokoh utama. Bilamana sang alter menjadi tokoh utana maka Ashley akan menjadi lupa ingatan sehingga ia tak tau persis apa yang dilakukan alternya. Mereka terbentuk karena adanya trauma masa lalu yang kelam. Alter ini bertanggung jawab menutupi kesedihan, ketakutan, kecemasan yang dirasakan Ashley, namun ia sendiri tak pernah tau bahwa ia dalam bawah sadarnya memunculkan 2 alter tersebut. Hingga pada suatu hari terjadi sebuah pembunuhan yang melibatkan dirinya. Ashley sebagai pribadi utama tak ingat sama sekali tentang pembunuhan yang ia lakukan dan ia pun merasa syok karena tak percaya bahwa ia yang melakukan semua pembunuhan itu. Penyelidik kan bergulir sampai akhirnya ia harus bertemu dengan semua altermya dan berusaha membujuk mereka untuk melebur menjadi satu kepribadian yang utuh kembali. Namun hal ini tidaklah mudah karena masing-masing alter merasa dirinya yang paling berhak sebagai tokoh utama. 
Ceritanya penuh dengan drama, tegang,dan seperti biasa trauma masa lalu selau menjadi penyebab utamanya. Kepribadian ganda sendiri memang benar-benar ada, sebagai bentuk salah satu gangguan kepribadian. Dalam satu pribadi bisa saja mempunyai banyak alter, tergantung apa fungsi dari masing-masing alter tersebut. Mereka terbentuk karena sang tokoh utama tidak mampu menghadapi kessdihan, kecemasan, ketakutan, dan lain ssbagainya hingga munculah alter yang selalu sigap untuk menjadi benteng pertahanan dirinya. Dalam buku ini banyak memberi informasi tentang kepribadian ganda itu sendiri yang di rangkai dengan sangat bagus, tidak muluk-muluk sehingga pembaca tidak merasa bosan sehingga  sangat direkomendasikan bagi para pecinta psikologi thriller. 

Rabu, 11 September 2024

RESENSI TEROR DI CIJANTUNG

 Judul : Teror Di Cijantung

Penulis : Erby S

Penerbit : Anak Hebat

Tebal : 280 halaman

ISBN : 9786237115540

Cetakan : 1, April 2019

Peresensi : Elok mayangsari

Kalau dilihat dari judulnya sudah pasti dikira buku ini bergenre horor atau kisah tentang hantu atau setan yang meneror keluarga sebagai akibat dari perjanjian keramat yang dilakukan. Tapi ternyata salah besar, teror yang dimaksud disini tidak berkaitan dengan perhantuan melainkan lebih menegangkan lagi. Sebuah keluarga yang tadinya memaksakan untuk dapat hidup dengan mewah walaupun dengan gaji yang pas-pasan hanya karena harga diri yang tinggi, menjadi terpuruk karena Andri sang kepala keluarga harus kehilangan pekerjaannya. Dipecat dengan tidak hormat dan tanpa pesangon akibat dari ulahnya yang ketahuan mencuri di kantor. Pindah ke kota lain dengan rumah yang sederhana, tanpa pekerjaan tapi tetap berusaha hidup mewah demi tidak ingin membuat dua anaknya kecewa. Saat kondisi semakin sulit karena pesangon hampir habis dan kebutuhan tetap harus terpenuhi, maka Andri dan istri berusaha meminjam uang pada tetangga sebelah. Namun siapa sangka, bujuk rayu setan lebih dominan sehingga Andri membunuh kedua pasutri itu dengan keji dan mengambil semua uangnya. Dan yang lebih seram lagi ke dua korban dimutilasi dan di simpan di dalam kulkas. Awalnya mereka hanya mencari amannya saja namun saat uang rampasan telah menipis hanya untuk memenuhi hasrat setiap saat mengkonsumsi makanan enak, tak disangka mereka melakukan hal gila. Mereka menyayat potongan tubuh korban dan memasaknya menjadi opor untuk disantap sekeluarga. Ke dua anaknya tidak curiga, bagi mereka makan daging setiap hari terasa sangat nikmat namun setelah hal itu terbongkar, lagi-lagi terpedaya bujukan iblis, dua anak muda ini malah mendukung oarangtuanya, sungguh keluarga yang gila. Kalau dulu mereka berpikir bahwa dengan uang maka bisa makan enak setiap hari namun sekarang yang ada dipikiran mereka adalah bagaimana cara agar bisa makan daging manusia setiap hari, ya mereka telah kecanduan. Daging manusia yang gurih, nikmat melebihi daging apapun membuat candu karena bisa meyebabkan rasa damai, bahagia, yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.

Kisah ini benar-benar membuat "speechles", membayangkannya saja sudah mengerikan. Bagaimana mungkin kecanduan memakan daging manusia. Ide ceritanya bagus banget, dikemas dalam tulisan yang ringan, mudah dipahami namun mampu membuat tercengang. Sangat rekomended.