Penulis : Simpleman
Penerbit : Bukune
Cetakan : 1, Desember 2019
Tebal : 223 halaman
Peresensi : Elok mayangsari
Menceritakan awal mula keluarga atmojo diserang santet oleh pesaingnya. Keluarga yang terkenal dengan kekayaan, kehormatan, kewibawaan harus dihadapkan dengan tragedi ilmu hitam yang tidak main-main. Santet sewu dino yang di kirim kuncoro menyebabkan della, cucu karso atmojo membunuh dengan sadis semua keluarga besar atmojo. Yah della hanyalah perantara yang digunakan untuk balas dendam. Tinggalah karso atmojon dibantu tamin, abdi dalem, yang harus mengurus, menjaga della agar bisa segera keluar dari santet sewu dino. Santet ini membuat della bagai orang yang koma, ditidurkan dalam keranda, perut membesar seperti orang hamil, badan penuh koreng membusuk dengan jiwa yang dikuasai sengarturih yakni ratu alas kolojiwo dan pada hari ke seribu (sewu) berada pada titik puncak karena sengarturih kedatangan pasangan nya yakni bonorogo, abdi angkoro nyowo.
Sri, dini, erna adalah orang yang wetonnya jumat kliwon sehingga dipilih oleh karso untuk menjaga della karena hanya pemilik weton yang sama dengan kuncoro yang dapat menahan kekuatan santet itu. Mereka ber tiga menggadaikan nyawa karena tergiur oleh gaji yang akan diberikan. Mereka melewati hari dengan selalu dihimpit rasa takut, apalagi ternyata erna adalah pengkhianat, ia membangunkan sengarturih yang hampir membuat sri terbunuh. Namun ernapun akhirnya habis ditangan sri, dan itu membuat penyesalan dalam dirinya. Ternyata masih ada misi lain untuk dini dan sri, pada hari keseribu mereka diharuskan menyelamatkan jiwa della yang disekap oleh kuncoro. Sri bertarung antara hidup dan mati demi mengakhiri perjanjian penggadaian nyawanya yah ia tak memiliki jalan lain kecuali ikut masuk dalam permainan mematikan ini.
Persaudaraan trah pitu yang awalnya merupakan tujuh darah yang diikat dalam satu persaudaraan pada akhirnya darah yang kental perlahan memudar karena dendam dan salah satu dari mereka akan binasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar