Selasa, 10 September 2024

RESENSI NOVEL THE AMBER ROOM

Judul Asli: The Amber Room
Judul Terjemahan : The Amber Room
Pengarang : Steve Berry
Penerbit : Q - Press
Tebal : 629 halaman
Cetakan : 1, Januari 2006
ISBN : 979-99542-9-0
Kategori : Fiksi
Genre : Adventure
Rating : ⭐⭐⭐⭐⭐




BLURB

Ditempa dari mutiara tulen dan murni yang sangat indah, Ruang Amber (The Amber Room) adalah salah satu peninggalan harta karun terbesar yang pernah dibuat oleh manusia dan menjadi satu dari sekian misteri yang paling menggugah rasa penasaran dalam sejarah manusia. Pasukan Jerman yang menginvasi Uni Soviet pun merampas Ruang Amber pada 1941. Saat pasukan Sekutu mulai memborbardir mereka, Ruang Amber disembunyikan dan tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu. Namun, perburuan itu kini dimulai lagi. 

Rachel Cutler, seorang hakim di Atlanta, mencintai pekerjaannya dan juga anak-anak nya dan tetap bersikap baik kepada Paul, mantan suaminya. Akan tetapi, segalanya berubah ketika Karol Borya, ayah Rachel, meninggal dunia secara misterius dan meninggalkan berbagai petunjuk ihwal sebuah rahasia - sesuatu yang disebut-sebut sebagai Ruang Amber. Merasa penasaran dan ingin mengetahui kebenarannya, Rachel bertolak menuju Jerman, sementara Paul menyusul di belakang. Terjebak dalam permainan yang sangat berbahaya dengan para pembunuh profesional, Rachel dan Paul pun berhadapan dengan keserakahan, kekuasaan dan arus sejarah itu sendiri.
⏩⏪

.Novel ini menyajikan alur maju dan mundur yang berkesinambungan satu sama lain. Diawali dengan prolog dengan latar belakang di kamp konsentrasi Mauthausen, Austria pada tanggal 10 April 1945 saat Hermann Goring melakukan penyiksaan dan pembantaian dengan kejam pada  tawanan tentara Jerman mengenai tempat ruang amber berada namun ia tidak mendapatkan hasilnya. 

Berpuluh tahun kemudian Karol Borya, ayah dari seorang hakim di Atlanta ditemukan meninggal dunia secara misterius, menurut hasil penyelidikkan polisi bahwa laki-laki tua itu tersandung di salah satu tangga dan kemudian jatuh terguling hingga meninggal; lehernya patah saat jatuh. Namun pada saat Paul, mantan suami Rachel memasuki rumah Karol untuk mengurusi semua peninggalan-peninggalan mantan mertuanya, tentu saja dengan ijin Rachel, ia tidak menemukan bekas apapun di di tangga kayu ek tersebut. Paul mengambil surat wasiat mertuanya dan beberapa surat lain yang ia temukan di bank, kemudian ia memberikan semuanya pada Rachel dan mereka membaca bersama semua surat-surat tersebut yang salah satunya adalah untuk Rachel, anaknya. Ada 2 map yang berisi artikel tentang ruang amber, sebuah peta Jerman, surat kabar USA Today, surat wasiat dan surat-surat yang ditulis untuk seseorang bernqama Danya Chapaev. Mereka berdua merasa aneh karena semua artikel berisi tentang ruang amber dan merasaada yang janggal dengan kematian Karol sehingga Rachel berniat untuk menyelidikinya bersama Paul karena orang tua Paul juga mengalami kematian yang dirasa janggal walaupun sebenarnya kematia mereka karena kecelakaan pesawat namun berdasarkan surat yang ditulis Karol, ia menceritakan betapa ia merasabersalah pada orang tua Paul karena menyuruh mereka untuk menyelidiki sesuatu yang menyebabkan mereka akhirnya celaka, dan Rachel yakin sesuatu itu adalah ruang amber.

Penyelidikkanpun dimulai. Rachel terbang ke Jerman untuk mencari Danya. Sementara itu seseorang bernama Knoll bermaksud menemui Rachel, ingin memastikan bawa Rachel sedikit banyak tahu tentang ruang amber seperti ayahnya. Dan ketika ia tidak berhasil menemui Rachel maka ia langsung menghubungi temannya untuk mencari keberadaan Rachel dan membuntutinya. Rachel belum menyadari sepenuhnya bahwa ia akan mendapati dirinya menjadi sasaran. Paul yang saat itu sedang membaca kembali surat-surat mertuanya menemukan sebuah titik terang tentang amber itu sendiri dan tanpa basa basi, ia langsung terbang ke Munich untuk menemui Rachel. Ia merasakan kekhawatiran yang teramat sangat dalam pada mantan istrinya itu.

Rachel telah berhasil menemui Danya bersama dengan Knoll yang telah mengelabui Rachel tentang identitasnya tentu saja agar ia juga bisa menyelidiki tempat dimana amber itu berada dan ternyata ia dan Karol memang pernah melihat ruang amber secara nyata, menurutnya gua amber itu terletak di bagian timur pegunungan Harz, namun sekarang telah ditutup Soviet. Ada begitu banyak gua dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengeksplorasi semuanya dan gua tersebut berbentuk seperti labirin tikus. Nazi memasang kawat dengan bahan peledak di hampir semua lokasi dan menyimpan amunisi di lokasi sisanya. Hal inilah yang menyebabkan Danya dan Karol tidak pernah memasuki gua tersebut. Knoll meminta Danya untuk menggambarkan peta tentang letak gua yang dimaksud, namun setelah merekaber dua pergi dari rumah Danya, ada sesuatu hal yang terjadi. Danya tewas dibunuh.

Peta Danya membawa Rachel dan Knoll pada sebuah terowongan bekas pertambangan dan tiba-tiba terjadi ledakan seperti gempa bumi, Rachel berlari menuju keluar dan mendapati Paul berada di luar terowongan namun ia tidak melihat Knoll. Setelah mencari-cari di sekitar terowongan, polisi yang datang bersama Paul memberi informasi bahwa Knoll tampaknya sudah pergi dengan mobilnya kemungkinan memang ia ingin meninggalkan Rachel terjebak dalam ledakkan di terowongan ini. Rachel pun bergidik, ia merasa sangat takut namun juga tetapingin melanjutkan penyelidikkan ini bersama Paul yang kini telah ada disampingnya.
⏩⏪

Berawal dari meninggalnya Karol Borya yang misterius, yang merupakan ayah dari seorang hakim wanita. Rachel bersama mantan suaminya, Paul kemudian menyelidiki kematian ayahnya. TKP tidak memberikan bukti yang mencurigakan. Namun pada saat mereka membereskan surat-surat, ditemukan berbagai artikel yang semuanya mebahas topik yang sama, yakni tentang  ruang amber dan sebuah peta di Jerman. Paul dan Rachel semakin yakin bahw ada yang tidak beres dengan kematian ayahnya dan begitu pula dengan kematian orangtua Paul bertahun-tahun silam. Mereka sepakat untuk menmulai penyelidikan tentang ruang amber, ia merasa yakin bahwa kematian ayahnya berkaitan dengan ruang amber yang sebenarnya ia sendiri tidak tahu apa itu ruang amber. Penyelidikkan membawanya menemui Danya, seseorang yang juga disebutkan dalam tumpukkan berkas Karol. Anehnya setelah pertemuan dengan Rachel, Danya ditemukan tewas terbunuh dan Rachel tidak menyadari bahwa penyelidikkannya ini membuatnya terancam bahaya, namun beruntugnya ada Paul yang selalu sigap menemaninya. Tidaklah mudah membuka misteri ini karena mereka selalu saja menjadi sasaran pembunuhan, inilah yang semakin membuatnya yakin bahwa ada sesuatu yang besar yang tidak ingin terungkap. Petualangan ini membawa mereka ke teowongn bekas pertambangan,berdasarkan peta yang diberikan Danya, namun pada saat merka memasuki terowongan tersebut tiba-tiba terjadi gempa yang dahsyat namun untungnya merka berdua bisa keluar dengan selamat. Kejadian ini tentu saja dapat membuktikn bahwa mereka berdua telah diikuti sejak awal dan semakin nyata bahwa ada oang yang ingin membunuh mereka karena mencari sebuah ruang amber.
 Novel ini penuh dengan ketegangan, intrik, yang menyulutkan adrenalin. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. Beberapa isi dari novel ini adalah nyata, seperti tokoh Hermann goring dan pembantaian tentara Jerman. Pencarian harta karun Jerman memang sudah lama menjadi incaran dan topik di kalayak ramai dan tidak mengherankan jika  novel ini menjadi best seller karena ide harta karun tersebut dituangkan dalam cerita fiksi yang sangat bagus dan menarik. Novel ini sangat direkomdasikan bagi pecinta sejarah karena banyak unsur sejarah yang dimasukkan dalam novel ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar