Selasa, 13 Juli 2021

THERESE RAQUIN

 Judul : Therese Raquin

Penulis : Emile Zola

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 336 halaman

Tahun Terbit : Agustus 2016

Cetakan Ke : 2

Peresensi : Elok Mayangsari

        Ini adalah novel klasik pertama yang aku baca, mencoba untuk keluar dari zona nyaman karena selama ini lebih tertarik dengan genre thriller. Agak ragu juga untuk memulai, takutnya terlalu banyak romance yang membosankan. Aku memilih buku ini karena setelah baca blurb nya ada kaitannya dengan cerita kriminal yang paling tidak tetap bisa bikin mood membaca lebih baik.

           Latar belakang cerita ini adalah tentang satu kata yakni cinta. Cinta yang dipaksa karena keadaan yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan seumur hidup. Pernikahan Theresa dengan Cammile yang bukan berlandaskan cinta namun karena sudah diatur oleh Mme Raquin, ibu dari Cammile yang juga bibi dari Theresa, membuat Theresa merasa tertekan. Ia tidak dapat mengelak dari pernikahan tersebut karena merasa berutang budi pada Mme Raquin yang telah membesarkannya. Ia tak dapat memilih, hanya bisa pasrah dengan keadaan walaupun setiap hari harus menahan perasaannya dengan sekuat tenaga, berusaha untuk tetap tenang, dan seolah-olah ia bahagia dengan pernikahannya. Sungguh membosankan baginya melewati setiap detik bersama laki-laki yang tidak pernah ia cintai.

        Tiba-tiba keadaan berubah, datang seorang pria dalam kehidupannya. Pria yang dapat membuatnya gemetar hanya karena menatap matanya. Ia merasa selalu ingin berada di dekatnya, menikmati setiap canda tawanya dan kelucuan-kelucuan yang dibuatnya. Namun tak mungkin ia berani melangkah lebih jauh karena Pria itu, Laurent, adalah sahabat Cammile. Sekali lagi hanya dapat menahan semuanya. Bak gayung bersambut, Laurent ternyata memendam rasa juga padanya dan inilah awal mula pengkhianatan terjadi. Kisah cinta yang rumit dan tak terkendalikan memaksa mereka melakukan tindakan kriminal, yang membuat mereka harus membayar mahal atas perbuatannya itu. Rasa penyesalan, ketakuitan, kecemasan, dan halusinasi senantiasa menghantui dalam keseharian, tak terkecuali pada malam hari. Semakin lama semakin menyiksa batin dan akhirnya mereka menyerah, pasrah, lalu bersedia mengakhiri penderitaan batin ini  dengan tragis.

        Cinta memang tak pernah bisa disalahkan, mungkin hanya karena ia datang pada waktu dan orang yang tidak tepat. Buku ini membuat merinding karena dibalik senyuman bahagia ada sebuah kejahatan terselubung yang mengerikan. Rencana yang sadis dapat terlintas dengan bengis dibalik tingkah laku yang supel dan lembut, seakan menjadi dua pribadi yang jauh berbeda. Pengkhianatan menimbulkan rasa sesal yang tak dapat di ampuni dan selalu mengahantui mereka berdua. Jadi jangan coba-coba bermain api bila tak ingin terbakar dan kemudian melebur tak berbekas.

"Segala-galanya menimbulkan rasa takut dan penderitaan bagi mereka. Mereka hidup dalam neraka, saling menyakiti, saling memastikan supaya apapun yang mereka lakukan dan katakn terasa getirdan keji, masing-masing berharap untuk menggiring pihak lainnya menuju jurang yang bisa mereka rasakan di bawah kaki mereka, dan terjatuh ke dalamnya bersama-sama." (hal 304-305)             

Buku ini di kemas dengan sangat apik, bahasanya sangat mudah dipahami, terselip kisah romantis yang lembut sehingga nyaman untuk dibaca. Sangat direkomendasikan untuk yang suka thriller dan ingin mencoba bacaan baru. 

Selasa, 06 Juli 2021

THE JUNGLE BOOK

 Judul Asli : The Jungle Book

Judul Terjemahan : Mowgli Si Anak Rimba

Penulis : Rudyard Kipling

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : Maret, 2019

Cetakan Ke : 2

Tebal : 216 halaman

Peresensi : Elok Mayangsari


Buku ini mengingatkanku akan sebuah film dengan judul yang sama, yakni The Jungle Book. Film yang sering diputar di televisi dan menjadi tontonan keluiarga yang bermutu dan bernilai karena mengandung unsur pendidikkan. Buku ini layaknya dongeng pengantar tidur yang bercerita tentang dunia hewan, khususnya dunia rimba. Namun dalam buku ini terdapat pula kisah dongeng fabel lainnya juga selain mowgli si anak rimba.

Dikisahkan Mowgli, anak manusia yang pada waktu masih kecil ditemukan oleh sekawanan serigala dan kemudian dirawat, dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Dia diajarkan berbagai macam keahlian berburu, menangkap ikan, mengambil madu, dan keahlian lain yang diperlukan untuk bertahan dalam kerasnya hutan rimba. Dibawah pengasuhan bunda dan ayah serigala serta akela, baloo si beruang madu dan bagheera si macan kumbang, Mowgli tumbuh menjadi seorang pria tampan yang kuat. Namun Mowgli mempunyai musuh yakni Shere Khan, yakni serigala yang dulu ingin memangsanya pada waktu ia msih kecil. Shere Khan sangat berambisi untuk menjadi ketua kelompok serigala dan ingin memusnahkan Mowgli karena ia bukan keturunan serigala. Dan berkat perlindungan ayah bunda dan temannya Mowgli selalu dalam keadaan yang aman dari gangguan Shere Khan. Dalam buku ini diceritakan bagaimana Mowgli belajar, bermain bersama dengan teman dan guru rimbanya hingga pada suatu hari ia di harus keluar dari hutan menuju ke tempat manusia. Disini ia belajar banyak hal yang belum pernah ia ketahui, dan Mowgli berusaha untuk mempelajarinya. 

Buku ini sangat mudah dipahami, terselip nyanyian-nyanyian rimba yang bagus syairnya sehingga tidak membosankan. Buku ini berisi tentang nilai-nilai kasih sayang, pertemanan, kerukunan, yang merupakan nilai positif dalam membangun karakter seorang anak sehingga sangat direkomendasikan sebagai dongeng anak-anak. 

THE PALE HORSE

 Judul Asli : The Pale Horse

Judul Terjemahan : Misteri Penginapan Tua

Penulis : Agatha Christie

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 336 halaman

Tahun Terbit : Januari 2018

Cetakan Ke : 6

Dibaca Melalui : @gramediadigital

Peresensi : Elok Mayangsari


Awal membaca buku ini rasanya kurang menarik, kayak ada sesuatu yang kurang greget. Gak tau juga sih apakah aku yang kurang konsentrasi atau lagi gak bagus mood bacanya namun merasa gak seperti buku Agatha Chsristie yang lain. Pada awal bab merasa gak jelas dan membingungkan alurnya, mungkin karena terbiasa dengan tokoh Poirot atau Miss Marple jadi begitu ada tokoh lain rasanya ageak aneh. Namun latar belakang ceritanya  tentang ilmu hitam, cenayang, paranormal sangat menarik jadi kuputuskan untuk tetap lanjut membacanya, berusaha memahami bab demi bab.

Bermula dari terjadinya pembunuhan seorang Pastor setelah ia mendapat sebuah pesan dari seorang wanita yang sekarat dan kemudian meninggal. Sebenarnya Pastor itu sendiri tak mengetahui apa masksud dari pesan tersebut namun sayangnya sebelum ia memahami pesan itu, ia malah terbunuh. Kasus ini menarik minat seorang sejarawan, Mark Easterbrook, yang mana dia berusaha untuk mengadakan penyelidikkan sendiri. Penyelidikkannya membawa ia pada tiga bersaudara yang rumornya mereka adalah keluarga paranormal atau cenayang yang mampu memanggil roh halus dan dengan mantra-mantra ilmu hitamnya dapat memusnahkan siapa saja. Berbekal dengan tekad yang kuat Mark bersama dengan Ginger, temannya, membuat sebuah rencana untuk mengungkap apakah  keluarga cenayang itu berhubungan erat dengan kasus kematian yang terjadi belakangan ini. Namun tak disangka akhirnya dugaan Mark meleset jauh dari yang ia duga. Pelaku pembunuhan bukanlah yang ia curigai selama ini namun rumor tentang cenayang ini memang di sangat pas dengan terjadinya pembunuhan. 

Seperti biasa Agatha Christie mampu membuat pembacanya "speechles" karena  tokoh kriminal jauh dari prasangka pembaca. Dalam buku ini kurang dijelaskan tentang kaitan tiga bersaudara paranormal tersebut dengan pelaku krminal. Tokoh Poirot dan Miss Marple diganti dengan Mrs Oliver, seorang penulis kriminal namun ia sendiri di sini tidak berperan penting dalam memecahkan potongan teka-teki ini. Tapi secara keseluruhan buku ini temanya sangat menarik dan mampu membuat pembaca terperangah di akhir kisahnya.

Sabtu, 03 Juli 2021

NEMESIS

 Judul : Nemesis

Penulis : Agatha Christie

Penerbit : Gramedia

Sampul : Soft Cover

Tahun terbit : February 2013

Cetakan ke : 5

Tebal : 376 halaman

Peresensi : Elok mayangsari

Dibaca melalui : @ipusnas


Baru pertama kali ini kembali membaca bukunya Agatha Christie, terakhir membaca karyanya waktu jaman SMA. Sebenarnya buku genre misteri pertama kali yang aku kenal ya bukunya Agatha ini , tapi karena kesibukkan sekolah dan lain hal setelah lulus SMA sudah tidak bersinggungan dengan karyanya. Sekarang kembali lagi untuk mulai membaca kisah misteri yang selalu menarik hati ini. 

Kisah ini seperti biasa melibatkan Miss Marple sebagai tokoh utama, yang walaupun sudah tua namun mempunyai ketelitian, kecerdasan, dan pengamatan yang tajam akan berbagai hal yang terjadi di sekelilingnya. Detail yang sangat kecil yang kadang luput dari pengamatan orang lainpun selalu dapat ia tangkap dengan bagus sehingga membuatnya selalu terlibat dalam berbagai aksi "pembunuhan". Kali ini Miss Marple dibuat bingung karena temannya, Mr. Rafiel yang telah meninggal meninggalkan sebuah wasiat untuknya. Isi wasiatnya pun sekilas hanya seperti surat biasa yang memintanya untuk menyelidiki sebuah kasus tapi tidak dijelaskan secara detail. Belum lagi rasa penasarannya habis, kembali ia diberikan sebuah tur perjalanan mewah dari Mr. Rafiel, dan sekali lagi tanpa keterangan apapun. Dalam perjalanan tur ini, ia kemudian seperti biasa menggunakan pengamatannya yang tajam mencoba untuk menyerap semua informasi yang ada, tak ada satupun yang lolos dari pengamatannya. Hingga pada suatu hari, ia bertemu dengan salah seorang peserta tur yakni Prof. Wanstead. Mereka saling berbincang dan sedikit demi sedikit Miss Marple pun mulai dapat menyingkap alasan sebenarnya ia mengikuti tur ini. Mereka, Miss Marple dan Prof Wanstead, secara tidak langsung diberikan tugas oleh Mr. Rafiel untuk menyelidiki sebuah kasus pembunuhan yang telah lama terjadi, yakni pembunuha seorang gadis yang melibatkan anaknya Mr. Rafiel, yakni Michael Rafiel. Gadis yang dibunuh ini merupakan salah satu bekas murid dari Miss Elizabeth Temple yang juga mengikuti tur ini. Bukankah ini suatu kebetulan?. Kasus lama belum terselesaikan, kemudian muncul sebuah kasus baru, kali ini Miss Elizabeth mengalami cidera karena terkena batu besar pada saat sedang menyusuri bukit. Kecelakaan ini berubah menjadi sebuah kasus karena menurut informasi keponakan Miss Elizabeth, ia melihat ada seseorang yang mendorong batu tersebut sehingga menciderai Miss Elizabeth. Miss Marple dan Prof. Wanstead akhirnya bersama-sama menyelidiki dan mengurai kasus satu per satu yang ternyata selain pembunuhan seorang gadis yang melibatkan Michael Rafiel, telah terjadi pembunuhan serupa sebanyak 2 kali dengan pola yang sama. 

Cinta memang bisa membuat bahagia namun cinta juga bisa membuat seseorang bertindak keji. Buku ini pemuh misteri terselubung yang dengan kelihaian dan ketajaman mata Miss Marple dapat menyingkap apa yang sebenarnya terjadi. Sebuah kasus lama yang tidak terpecahkan bagaikan benang kusut yang hanya dapat diselesaikan bila benangnya satu per satu diurai dengan cermat dan teliti, begitulah ia sekali lagi menuntaskan kasusnya. 

"Cinta memang sesuatu yang sangat mengerikan. Cinta bisa merupakan suatu hal yang paling jahat yang mungkin ada, dan itu bisa berarti hidup dalam kejahatan." (halaman 357)