Senin, 21 November 2022

RESENSI SIGNATURE DISH

 Judul : Signature Dish

Penulis : Rinoevans

Via : @cabaca

Peresensi : Elok MAyangsari 

Cerita ini hanya 13 bab, singkat, padat tapi tetap menarik. Terjadinya kasus pembunuhan seorang Chef , yang bernama Putu Yuliana menjadikan beban bagi Nadira, teman koleganya. Mereka sama-sama bekerja di Salt & Grill sebagai chef namun diakui oleh Nadira bahwa mereka bukanlah sahabat dekat. Kematian Yuliana membuat semua teman dan pemilik Salt & Grill yakni Michael, terkejut karena tidak menyangka salah satu chef nya akan berakhir secara mengenaskan. Di TKP ditemukan sebuah pisau, replika hidangan yang terbuat dari lilin dan secarik kertas bertuliskan Appetizer. Replika hidangan ini adalah Caesar Salad. Polisi lalu melakukan investigasi dan menemukan bahwa pisau di TKP sama dengan pisau yang ada di kitchen set Resto, selain itu replika Caesar Salad ternyata adalah signature dish dari salah satu chef Salt & Gril, yakni Nadira. Tentu saja Polisi tidak akan bertindak gegabah dan tetap mencari bukti-bukti lain. 

Ardi Sanjaya, teman kolega Nadira sangat memahami kondisi saat ini. replika signature dish yang ada di TKP saja cukup membuat Nadira shock terlebih ternyata hasil forensik mendapati sidik jari pisau di TKP sama dengan sidik jari Nadira. Hal ini membuat Ardi bersimpati dan selalu menjaga Nadira. Polisi tidak dapat langsung menahan tersangka karena ternyata Nadira termasuk dalam daftar orang-orang yang kebal hukum, tentu saja membuat hal ini semakin sulit. Di saat masalah ini belum selesai, Michael, pemilik Salt & Grill menjadi korban kedua. Ia diracun dengan sianida lewat main course yang dihidangkan dalam jumlah yang tinggi sehingga langsung merenggut nyawanya.  Ditemukan tak bernyawa di restoran india tempat favoritnya dan entah itu kebetulan atau tidak sebelum Michael tewas, ia bertemu dengan Nadira di tempat kejadian, selain itu main course yang dipesan korban adalah chicken tandori yang merupakan signature dish chef Nadira. Hal ini semakin membuat Nadira tersudut dan terancam. Semua bukti seakan menuduhnya dengan sangat jelas.  

Pelaku memiliki dendam masa lalu yang membara, usaha resto ayahnya menjadi bangkrut akibat kelicikan saingan bisnis. Tidak hanya itu, resto tersebut juga terbakar habis dan yang paling mengerikan adalah orangtua pelaku terikat di dalam resto tanpa bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya tewas mengenaskan. Kejadian ini membuatnya marah, benci, dendam, dan pada akhirnya ia berjanji suatu saat nanti ia akan membalas semua sakit hatinya dan inilah saatnya untuk bergerak. Target ke 3 yakni Dessert, Choco lava yang juga signature dish Nadira membawanya menjadi korban selanjutnya. Nadira tak menyangka bahwa ia akan terjebak dan menjadi target korban berikutnya. 

Walaupun cerita pembunuhan tapi sangat ringan dan enak untuk dibaca. Bukan cerita yang membutuhkan konsentrasi tinggi namun bener-bener menarik untuk di baca. Yang dapat disimpulkan adalah bahwa memelihara dendam dan melampiaskannya dengan cara yang salah akan membawa pada kehancuran diri sendiri. Seperti pelaku yang pada akhirnya karena kecerobohannya membuat jati dirinya terbongkar begitu saja dan berujung pada penjara dengan hukuman 12 tahun. Lalu untuk apa membalas dendam kalau hanyan akan membuat hidup menjadi susah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar