Senin, 27 Juli 2020

RESENSI NOVEL MICHELANGELO'S SECRET

Judul Asli : Michelangelo's Notebook
Judul Terjemahan : Michelangelo's Secret
Penulis : Paul Christhopher
Penerjemah : Nadiah Alwi
Penyunting : Yudi
Penerbit : Dastan Books
Cetakan/Tahun : I/2014
Tebal : 300 halaman
Ukuran : 12,5 x 19 cm
ISBN : 978-602-247-201-8
Genre : Thriller
Rating : ⭐⭐⭐⭐⭐



BLURB


Finn Ryan, mahasiswi sejarah seni New York University, menemukan gambar jasad wanita terpotomg-potong guratan Michelangelo, diperkirakan berasal dari buku catatan Michelangelo yang keberadaannya nyaris dianggap mitos.Namun, sejak itu ia hidup dalam ketakutan. Penemuan ini menyeretnya ke dalam pusaran konspirasi mematikan yang mengancam hidupnya dan orang-orang disekitarnya. Malam itu, seseorang menerobos masuk apartemennya, membunuh pacarnya, dan mengambil salinan gambar yang ia buat. Dalam pelarian, Finn bertemu dengan seorang pedagang buku kuno yang misterius. Keduanya bersama-sama membalik lembaran sejarah dan berusaha mengungkap lingkaran konspirasi. Namun akibatnya, setiap orang yang mereka temui, tewas!. Seorang pembunuh berada selangkah di belakang mereka, berusaha menghentikan mereka agar tidak mengungkap rahasia mengejutkan yang berakar di jantung Vatikan!.
⏩⏪

SINOPSIS

 Finn Ryan adalah seorang mahasiswi sejarah seni New York University, yang mempunyai pekerjaan paruh waktu di museum seni Parker-Hale. Tugasnya adalah memeriksa apakah nomor inventaris, nomor slide dan nomor sumbernya cocok. Tugas yang sederhana namun cukup membosankan. Suatu hari saat ia tengah melaksanakan tugasnya di museum Parker-Hale, ia melihat di sebuah laci ada salah satu lukisan tersangkut ke dalam sebuah celah kecil di belakang laci dan hampir tak terlihat. Dengan hati-hati, ia mencoba untuk meraih lukisan itu. Sebuah lukisan berukuran 6 x 8 inci, terpotong kasar atau barangkali robek pada sisi kirinya. Namun melalui sampul asetat dapat dilihat bahwa kertas itu merupakan kulit berkualitas tinggi, mungkin kulit domba yang digosok dengan kapur dan batu apung. Lukisan itu berkualitas sangat bagus, bergambar seorang wanita; yang sangat detail dan menarik namun bukan gambaran seperti pada umumnya seorang wanita, lebih tepatnya tampak seperti sebuah potret autopsi anatomis dari seorang wanita paruh baya yang disajikan dengan sangat indah. Ia heran mengapa lukisan ini bisa tiba-tiba terselip di laci tersebut. 

Finn kemudian mengamati dengan seksama, satu tahun ia habiskan untuk mempelajari karya dan masa hidup Michelangelo dan tulisan yang menubruk sisi kiri dan kanan lukisanj itu mirip seperti contoh-contoh yang telah ia lihat dalam naskah kecil dan tipis Michelangelo. Tanpa berlama-lama, ia segera memotret lukisan itu lalu menyimpan kameranya, berharap tak ada orang yang melihatnya karena direktur museum, Alex Crawley adalah seorang pemimpin yang sangat teguh memegang aturan. Untuk sekedar memotret di museum, harus melalui serangkaian panjang dokumen, izin-izin dan tulis menulis yang jelas terlebih dahulu.

Kembali ke tugasnya, ia membawa lukisan itu untuk dicocokkan dengan nomor inventaris sampulnya dengan data yang ada di komputer namun anehnya di layar kompuer tersebut tertulis tidak diarsipkan, hal ini membuatnya bingung. setelah memeriksa lebih lanjut nomor inventaris itu dalam data komputer, merupakan karya Urbino, dibeli dari koleksi pribadi Hoffman Gallery, cabang Swiss tahun 1924. Saat ia tengah asik memeriksa kejelasan lukisan itu, tiba-tiba ia dikejutkan oleh kedatangan  Alex Crawley yang tampak tidak senang dan sangat marah. Finn lalu menceritakan apa yang sedang ia lakukan, namun menurut  Alex lukisan ini bukanlah karya Michelangelo dan Finn bersikeras bahwa ini adalah karya Michelangelo, lalu terjadilah perdebatan yang sangat sengit yang pada akhirnya menyebabkan Finn dipecat dari museum.

Dengan hati kecewa, bingung, marah, ia kembali ke apartemennya dan teringat bahwa ada janji dengan teman laki-lakinya nanti malam. Sepulang dari makan malam dengan Peter, saat akan memasuki apartemennya, ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang muncul dengan tiba-tiba tanpa suara dan sesuatu menghantam samping kepalanya, sesaat sebelum ia pingsan, hanya teriakan menakutkan yang ia dengar. Di sisi lain Ternyata Alex Crawley sang direktur museum ditemukan  tewas dengan cara yang sangat mengerikan. Seseorang telah menghujamkan sebilah belati koumnya, senjata tradisional Maroko, ke dalam mulutnya, mengiris ke atas dan tembus sampai otak. Letnan Delaney yang menangani kasus ini kemudian menemui Finn yang diketahui sempat beradu mulut sebelum Alex terbunuh.

Bagi Finn kejadian demi kejadian yang dialami membuatnya bingung danmerasa seperti mimpi. Peter tewas, begitu juga Alex, hanya beberapa jam setelah ia menemukan lukisan itu. Dan sekarang ia kembali dibuntuti oleh seseorang yang tidak ia kenal, dalam perjalanannya menuju sebuah hotel dimana ia ingin mengasingkan diri sejenak. Namun hal ini sulit dilakukan karena ia merasa nyawanya terancam dengan penguntit yang terus berusaha untuk menghabisinya. Finn kemudian menghubungi seseorang, seperti pesan ibunya bila menemui kesulitan maka ia harus menghubungi orang tersebut. 

Dr. Valentine menerima Finn dan berusaha untuk membantunya memecahkan misteri ini. Pencarian mereka menuju pada sekolah menengah Greyfriars berdasarkan info dari seorang informan untuk melacak asal usul belati yang digunakan si pembunuh. Namun di sini pun belum menemui titik terang. Pencarian demi pencarian pun dilakukan dengan ketegangan yang memacu adrenalin dan sementara itu masih terjadi pembunuhan demi pembunuhan yang ternyata berkaitan satu sama lain. Finn hanya berharap ia kan menemui titik terang dari semua kejadian yang membingungkan ini.

                                                                          ⏩⏪                                                                                           
Novel ini karya paul christopher yang sangat thriller di setiap sisi ceritanya. Ia menggambarkan setiap isi cerita dengan sangat sederhana, mudah dipahami dan membuat pembaca mengembangkan imajinasi mereka untuk terhanyut dalam ceritanya. Di setiap tulisannya mengandung misteri, dan adrenalin yang menegangkan, membuat pembaca terus saja menebak-nebak akhir dari ceirta ini. Novel ini menggunakan alur maju mundur untuk menggambarkan kejadian silam yang berkaitan dengan kejadian sekarang namun tetap saja masih menjadi misteri yang hanya dapat terpecahkan saat sudah selesai membaca akhir kisahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar