Selasa, 13 Desember 2022

RESENSI CLOSE ENOUGH TO KILL BEVERLY BARTON

 Judul : Close Enough To Kill

Penulis : Beverly Barton

Penerbit : Dastan

Cetakan : 1, September 2008

Tebal : 523 halaman

Peresensi : Elok Mayangsari

Perlakuan yang di dapat dari masa remaja seringkali menimbulkan kesan mendalam sepanjang usia. Ia bukan anak populer, hanya seorang remaja kutu buku dan berkacamata tebal hingga kerap kali diasingkan karena mereka memandang sebelah mata, begitu pula dengan para gadis populer yang tidak mau bersentuhan dengan laki-laki yang aneh menurut mereka. Hingga suatu saat kelompok gadis populer, yang cantik, manja, angkuh menyapa dan mengajaknya bertemu dengan alasan ingin kutu buku ini bergabung dalam kelompok populernya. Namun sebelum itu tentu saja ada syarat uji coba yang akan dilakukan terlebih dulu. Pria remaja ini tanpa berpikir panjang mengikuti permainan karena sangat ingin menjadi terkenal namun yang terjadi sangat menyakitkan dan membuatnya mengalami gangguan jiwa karena ia dilecehkan dengan disuruh berhubungan badan dengan seekor anjing besar yang ganas. 

Penderitaan psikis yang mendalam menimbulkan dendam yang sangat rapi tertutup. Melvin mengubah jati dirinya dan mulai merencanakan serangkaian pembalasan sadis untuk ke 4 gadis yang melecehkannya. Ia kira dengan membunuh 4 gadis itu maka kebencian akan terbalaskan namun yang timbul adalah rasa ketidak puasan dan  untuk mengatasinya ia mulai mencari gadis populer bermata coklat sebagai korban-korban selanjutnya. Dimulai dengan menguntit mereka untuk mengetahui kebiasaan, kesukaan, pekerjaan,dan pribadi detaiil calon korban. Lalu mengirimkan tulisan puitis yang membuat gadisnya terbuai, mengirimkan kado berupa cat kuku dan sketsa-sketsa pose menjijikkan seperti  pose sadomakish dan terakhir pose calon korban di sayat lehernya dengan tetesan darah. Terakhir ia akan mengirimkan kado seuntai kalung mutiara beserta kalimat puitis dan masuklah dalam jebakan. Korban disiksa, diperkosa dengan brutal kemudian dibunuh dengan disayat lehernya. Semua korban ditemukan dalam keadaan posisi yang menggoda, satu tangan menutupi dada, tangan yang lain menutupi kemaluan dan selama bertahun-tahun ia berhasil menghilangkan jejak dan kembali melanjutkan misinya membunuh berulang-ulang gadis populer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar