Sabtu, 11 Januari 2020

THE EYE Of HORUS

Judul Asli : The Eye Of Horus
Judul Terjemahan : The Eye Of Horus
Pengarang : Zhaenal Fanani
Penerbit : Salsabila
Tebal : 416 halaman
Ukuran : 13.5 x 20.5 cm
Cetakan : 1, Jakarta 2015cm
ISBN : 978-602-1695-18-0
Kategori : Fiksi
Genre : Kriminal



BLURB

Pada tahun 1922, ekspedisi Howard carter yang didanai oleh Lord Canarvon menemukan situs makam Tutankhamun (Tutankhaten), putra Akhenaten Amonhatep IV. Sebuah penemuan spektakuler di sepanjang abad 20. Tutankhamun adalah raja dinasti ke 18 Mesir Kuno yang merupakan raja termuda sepanjang sejarah peradaban Mesir Kuno di Lembah Raja-Raja.

Tidak seorang pun tahu, Howard Carter menemukan sebuah benda berupa liontin The Eye Of Horus (Mata Horus) dari bagian bawah tengkorak Tutankhamun, benda yang tiba-tiba lenyap bersama kematiannya.

Puluhan tahun kemudian, Nadher Sadek, seorang akademisi, pengusaha dan arkeolog dari Mesir ditembak seorang tak dikenal. Pembunuh itu mengambil sebuah kotak berisi alamat dan nomor telepon penjaga The Eye Of Horus. Kotak itu diberikan sebagai hadiah ulang tahun kesepuluh Sheba, putri Nadher Sadek.

Sepuluh tahun kemudian, dibantu Zax, sahabat ayahnya, Sheba mencari keberadaan pembunuh ayahnya di Amerika. Tapi pelacakan Sheba terhadap pembunuh ayahnya justru membuatnya terjebak dalam lingkaran pembunuhan dua Hakim Agung Amerika, Randall Grand Jr dan Collin Deep yang tewas tertembak di Rock Creek Park, Washington DC. Peristiwa itu turut melibatkan agen-agen CIA , mantan Asisten Jaksa Agung, Direktur National Museum of African Art, kolektor benda-benda arkeologi dan manajer kampanye Presiden Barrack Obama.

Berhasilkah upaya Sheba menemukan pembunuh ayahnya ?. Misteri apa yang ada di balik pembunuhan ke dua hakim agung itu ?. Apa kaitan The Eye of Horus dengan kekacauan-kekacauan itu ?

REVIEW
Pada tahun 1922, ekspedisi Howard Carter yang didanai oleh Lord Canarvon menemukan makam Tutankhamun, putra Amenhotep IV, di lembah Raja-Raja. Tutankhamun merupakan dinasti ke 18 Mesir Kuno yang memerintah 1334-1323 SM. Tutankhamun adalah raja termuda sepanjang sejarah peradaban Mesir Kuno. Ia naik tahta di usia 9 tahundan meninggal saat memasuki usia 19 tahun. Tutankhamun memindahkan kembali Ibu Kota dari Akhetaten (El-Amarna) ke kota lama, Thebes. Tutankhamun menikah dengan Ankhesenpaaten, yang kemudian mengubah namanya menjadi Ankhesenamun. Tutankhamun mengembalikan tata pemerintahan dengan merombak tata kelola pendahulunya. Ia menyeberang dari pondasi yang diletakkan oleh Amenhotep IV dengan mengembalikan hak istimewa tradisional kepada imamat. Ia membuka kembali kuil-kuil penyembahan kepada Amun-Ra dan meninggalkan penyembahan terhadap Aten-Ra (satu dewa, agama monolistik) yang diterapkan di era Amenhotep IV. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa  sesungguhnya Howard Carter menemukan sebuah benda arkeologis di bawah tengkorak Tutankhamun, Eye of Horus. 
Novel ini sangat menegangkan, berbau pencarian benda arkeologis yang ternyata menjadi rebutan bagi beberapa orang hingga tega untuk saling membunuh demi mendapatkan benda tersebut. Berpetualang dari satu negara ke negara lain dengan perasaan mencekam, ngeri, yang bercampur menjadi satu, sungguh pengalaman yang mengagumkan bersama novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar