Minggu, 28 Agustus 2022

RESENSI CANDID

 Judul : Candid

Penulis : Idha Febriana

Via : Cabaca

Peresensi : Elok mayangsari

Perasaan kecewa, sedih, terluka, marah karena seseorang yang dicintai berkhianat tentu menimbulkan rasa sakit yang paling dalam. Jika rasa sakit terus menerus di pupuk hingga bersemai dendam yang subur tentu saja akan membuat penderita menjadi kalap dan kemudian khilaf terbujuk hawa nafsu. Bapak yang notabene seorang idola dan cinta pertama seorang anak perempuan justru harus terenggut oleh kehadiran keluarga lain. Yang dia tau hanya tak ingin Bapaknya membagi cinta dengan anak gadis lain, Bapaknya hanya milik dirinya dan Ibu. Namun pada saat ia tahu Bapaknya telah memberikan senyumnya untuk gadis lain, ia tak berdaya. Ia hanyalah gadis kecil yang meringkuk bersembunyi di belakang tubuh Ibunya. Hanya melihat bagaimana Ibu berjuang mencari Bapak yang telah berbulan-bulan tidak pernah muncul. Hatinya teriris perih tatkala melihat Bapaknya tak memberikan pelukan dan senyuman kembali, rupanya pusatnya kini beralih pada keluarga barunya, sungguh mengenaskan. 

Mereka berdua hanya pasrah menerima keadaan untuk kemudian berjuang bersama. Ia berjanji akan selalu menemani Ibunya, tak pernah meninggalkan walau hanya sekejap. Tapi tak disangka ketika ia sedang di langgar untuk sholat Magrib, Ibu yang dicintainya harus meregang nyawa karena rumahnya terbakar habis. Sejenak ia melihat ada seseorang  membawa jerigen yang bersembunyi di balik pohon, lambat laun ia melihat dengan jelas bahwa itu adalah nyonya besar yang baru saja berlaku kasar pada ibunya, yah itu istri Bapak yang baru. Kehilangan dua orang yang dicintainya dalam sekejap membuat luka itu terus menerus berkembang menjadi sebuah dendam yang membara. Ia tumbuh dengan dendam yang dipupuk hingga sudah bisa merancang berbagai strategi pembalasan dendam, dari menguntit, meneror hingga pada akhirnya merancang pembunuhan. Ia hanya ingin gadis kecil saingannya itu merasakan hal yang sama dengannya, yakni kehilangan semua orang yang dikasihi, kemudian melihatnya terpuruk tak berdaya.

Kisah ini berisi tentang pembunuhan karena balas dendam masa lalu. Seseorang yang normal pun bisa beralih menjadi psikopat kejam karena kekecewaan masa lalu yang tragis. Hal yang dapat dipetik adalah memelihara dendam hanya akan membuat kita tidak bahagia, belajar memaafkan masa lalu walau berat dan berdamai dengan diri adalah obat mujarab untuk jiwa yang terluka. Ceritanya sangat bagus dan bener-bener ga ketebak siapa pelakunya karena pintar menggiring opini pembaca. sangat direkomendasikan bagi pecinta thriller.

Selasa, 16 Agustus 2022

RESENSI SILENT

 Judul :Silent

Penulis : Louisa

Via : @cabaca

Peresensi : Elok mayangsari

Waktu sekilas baca blurb nya, yang langsung terpikir adalah ini sangat menarik dan agak aneh juga sih karena di blurb dijelaskan bahwa korban penculikan disekap oleh seseorang yang mengidap penyakit jiwa. Biasanya blurb tidak akan menampilkan secara gamblang tentang isi dari cerita, sudah pasti kisah ini harus dibaca biar ga penasaran. Dan ternyata memang keren banget ceritanya. Pembunuh yang notabene seorang psikopat tidak dijelaskan secara detail namun tulisan ini mengisahkan tentang serentetan kejadian yang dialami korban yakni seorang gadis cantik yang harus menanggung beban mental parah akibat trauma yang dialaminya.

Rosaline setelah tumbuh menjadi gadis cantik ternyata nasibnya memilukan. Luka trauma fisik dapat disembuhkan namun luka mental masih berbekas bahkan semakin dalam. Ke dua orangtuanya tidak dapat merangkul, memahaminya, mereka malah semakin saling menyalahkan satu sama lain walaupun kasus tersebut telah lama terjadi. Rosaline tak pernah mendapat kebahagiaan, kehangatan dari keluarganya lagi. Mereka menjadi asing dan selalu berpura-pura tampak bahagia dan harmonis bila di depan umum. Ditengah terjadinya kepelikan rasa ini, kasus pembunuhan kembali terjadi. Pembunuhan yang sangat mengerikan. Perut korban di di kuliti, sayatan yang dalam dan panjang menyebabkan usus sedikit terburai. Korban tak lain adalah Diana, ibu Rosaline. Kasus ini membuat detektif bingung karena bersih tanpa ada jejak yang tertinggal hingga akirnya kasus ini dihubungkan dengan kejadian beberapa tahun silam karena pola sayatan yang sama persis dan tak pernah terungkap juga. Berawal dari sinilah dilakukan penelusuran untuk mengungkap dalang yang sebenarnya.

Pokoknya wajib baca karena dari awal sampai tamat seru banget ceritanya. Habis baca ini jadi inget novel nya sidney sheldon yang judulnya Tell Me Your Dreams karena hampir sama ceritanya dan semuanya sangat menarik. Recomnded bagi yang suka psikologi thriller. 

Minggu, 14 Agustus 2022

RESENSI MAYIT

Judul : Mayit 

Penulis : Huning Margaluwih

Via @cabaca

Peresensi : Elok mayangsari

Sekilas baca dari blurb dan judul aja sih udah tau banget kalo ini genre horor dan pasti beraroma mistis. Keoni dengan lancang mencuri barang salah satu korban pembunuhan yang dibakar dengan sadis hingga tak dapat dikenali lagi karena seluruh tubuhnya porak poranda. Hal ini menyulitkan jalanya otopsi yang dilakukan oleh ayahnya. Pencurian barang ini menyebabkan ia sering didatangi oleh makhluk menyeramkan yang ternyata adalah korban pembunuhan tersebut. Sukma, sering kali menemuinya dan berharap Keoni mau menolongnya. Dengan bantuan Sebastian dan temannya, Keoni berusaha mencari tahhu apa yang diinginkan sukma.  

Seingkali ia terbawa hanyut dalam lorong waktu dan menjadi Sukma, merasakan apa yang dialami Sukma semasa hidupya. Yah Keloni menjadi pemeran utamanya, sang bintang panggung dalam cerita Sukma. Dan setiap kali ini terjadi maka ia akan memuntahkan abu berbau sangit, sama persis dengan bau daging terbakar. Keadaan ini membuat Keloni tersiksa sekaligus merasakan ketakutan yang teramat dalam. Sukma selalu saja hadir dan menempel pada tubuh Keoni. Menurut teman Sebastian yang memahami hal mistis, ada suatu magnet yang menarik Sukma untuk mendekati Keoni, tidak berbahaya namun kalau tidak segera diluruskan takutnya akan berefek tidak baik karena bisa saja Sukma melebur dirinya dalam Keoni dan mengambil alih semua kesadaran Keoni. 

Walau ceritanya terkesan ringan namun tetap saja bisa membuat merinding disko, apalagi setiap kemunculan Sukma yang digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan, bener-bener bikin ngeri-ngeri tapi nagih.