Minggu, 26 Februari 2023

REVIEW RAHASIA IMPERIA

 Judul : Rahasia Imperia (Buku ke 2 Dari Trilogi Imperia)

Penulis : Akmal Nasery Basral

Penerbit : Gramedia

Cetakan : 2. Mei 2018

Tebal : 431 halaman

Peresensi : Elok mayangsari

Dalam buku 1 telah di ceritakan bahwa terjadi pertengkaran sengit antara MC dan Adel, yang membongkar semua sakit hati terpendam yang dirasakan Adel. Setelah kejadian itu, Wikan yang masih di Jerman dihubungi oleh MC, namun percakapan terhenti ketika terdengar teriakan MC meminta ampun dan bahkan meminta bantuan Wikan dan setelah itu terputus begitu saja. Wikan yang sebenarnya harus berangkat ke Frankfurt untuk tugas liputan yang baru, tidak dapat mengindahkan begitu saja. Ia menghubungi MC, Adel bahkan pergi ke hotel tempat MC menginap dan ternyata MC telah check out, lalu dimana MC sekarang?. Ketika diliputi kebingungan, Wikan janjian dengan Meiska, salah satu senior dan yang dikagumi oleh Wikan untuk bertemu di rumahnya, namun sebelum pertemuan itu terjadi terdengar kabar bahwa Adel, manajer MC, ditemukan tewas karena overdosis dan yang lebih mengejutkan lagi saat sampai di rumah Meiske, berita duka kembali hadir, MC pun ditemukan tewas. Wikan seketika hanya bisa terdiam dengan lemas. 

Wikan diantar oleh Mesike, Stefan yang tak lain adalah anak dari Meiske dan Rakesh kekasih Stefan menemui Kapten Max. Wikan yang sangat cemas karena tiba-tiba MC meminta tolong lalu komunikasi terputus memang sengaja meninggalkan kartu namanya di hotel tempat menginap MC dan hal ini lah yang menyebabkan ia diperiksa oleh Polisi setempat. Adel tewas di Zurich dan MC ditemukan tewas di Mannheim, jarak yang tidak bisa dibilang dekat. Wikan dengan bantuan Meiske dapat bertemu dengan dr Schmidt yang mengotopsi MC, ditemukan bahwa sebelum tewas ia melakukan kenikmatan dunia dan terdapat juga sejumlah cambukan di sekujur tubuhnya. Sebuah angka 242 tertulis di  lengan kanan bawah dengan menggunakan lipstikseri Rouge Dior Trafalgar. Seperti halnya dengan MC, Adelpun diduga mereguk nikmat dunia sebelum meregang nyawa akibat OD. Perlu waktu untuk menguji apakah cairan sperma yang ada di Adel dan MC sama atau berbeda. Wikan dengan persetujuan Krisnawan, seniornya, ditugaskan untuk tetap meliput tragedi Adel dan MC. 

Penelusuran Wikan tidak mulus, ia beberapa kali dijadikan target pembunuhan namun semangatnya tidak menyurutkan langkah. Ia merasa harus membongkar siapa dalangnya karena dia adalah orang terakhir yang melihat dan mendengar semua pertengkaran mereka berdua di bawah patung imperia. Saat ini ada dugaan nama dalang pembunuhan, mungkinkah Jendral Pur yang lebih akrab disapa Bapak, mengingat ternyata MC mempunyai hubungan gelap dengannya selama bertahun-tahun, namun kalau memang Bapak dalangnya, motifnya apa. Tapi ternyata  otak dibalik semua  itu adalah orang yang sangat tidak disangka sama sekali. 

Buku ini sangat rekomended, ceritanya tidak bikin bosen, apalagi ditambah ketegangan  pas Wikan kejar-kejaran naik motor sama Bajrak sampai-sampai ia gemetar hebat dan pas Wikan di sandera, nyaris di bunuh tapi beruntung ia bisa mengendalikan situasi dengan mengulur waktu, sangat cerdas. Dan satu lagi plot twistnya bikin speechless, tapi petualangan Wikan belum berakhir, tunggu ya review buku ke 3 dari trilogi imperial.